Seberapa pentingkah Cross Midline Movement bagi kemampuan belajar anak?

Setiap manusia memiliki 3 garis tengah yang membagi tubuh sama besar, yaitu : bidang sagittal (membagi tubuh menjadi kanan dan kiri), bidang frontal (membagi tubuh menjadi depan dan belakang), dan bidang transverse (membagi tubuh menjadi atas dan bawah). Gerakan manusia sehari-harinya sangat kompleks sehingga tidak mungkin hanya bergerak dalam satu bidang,

1/13/20253 min read

Setiap manusia memiliki 3 garis tengah yang membagi tubuh sama besar, yaitu : bidang sagittal (membagi tubuh menjadi kanan dan kiri), bidang frontal (membagi tubuh menjadi depan dan belakang), dan bidang transverse (membagi tubuh menjadi atas dan bawah). Gerakan manusia sehari-harinya sangat kompleks sehingga tidak mungkin hanya bergerak dalam satu bidang, misalnya saat kita mengambil gelas diatas meja lalu membalik badan untuk mengambil air, kita telah bergerak pada bidang sagital saat mengayunkan tangan ke depan lalu mengambil gelas, dan bergerak di bidang transverse saat membalik badan. Gerakan – gerakan ini juga biasa dikenal dengan cross body midline movement atau gerakan melewati garis tengah tubuh.

Seberapa pentingkah Cross Midline Movement bagi kemampuan belajar anak?

Saat kita melakukan gerakan cross midline, yaitu gerakan terkoordinasi menuju sisi lain tubuh seperti menggerakkan tangan kanan menyentuh kaki kiri, gerakan ini dapat dilakukan jika terjadi pertukaran informasi antara otak sisi kanan dan kiri melalui corpus callosum. Corpus callosum adalah kumpulan serabut saraf yang memungkinkan terjadinya komunikasi (hubungan) antara otak kanan dan kiri. Corpus callosum berperan sebagai jembatan antara otak kiri dan kanan.

Penglihatan dan pengenalan huruf yang benar dapat terjadi bila otak kanan dan kiri bekerja bersama dengan baik. Otak bagian kanan menerima semua informasi yang ada pada lapang pandang mata kiri dan otak bagian kiri menerima semua informasi dari lapang pandang mata kanan lalu di proses di otak menjadi suatu gambar yang utuh. Sangat dibutuhkan kemampuan pertukaran informasi dari otak kanan dan otak kiri yang optimal untuk menjadikan anak mampu mengenali apa yang dilihatnya. Tentunya hal ini akan berkaitan erat dengan kemampuan anak dalam membaca dan menulis, jika kedua bagian otak tidak bekerja dengan optimal maka anak akan kesulitan mengenal huruf yang dilihatnya sehingga membaca dan menuliskannya pun akan menjadi suatu tantangan bagi anak.

Seperti yang kita lihat pada Pyramid of Learning dibawah ini, banyak kemampuan yang harus dimatangkan dan dioptimalkan agar anak dapat mencapai kemampuan di puncak piramid dengan baik, yaitu kemampuan Academic Learning. Bagaimana kemampuan otak kanan dan kiri anak dalam melakukan pertukaran informasi masuk dalam komponen Awareness of Two Sides of Body, jika kesadaran anak terhadap kedua sisi tubuhnya baik maka anak akan mampu melakukan Cross-Midline Movement dengan baik, kemudian bisa kita simpulkan bahwa kemampuan pertukaran informasi dari otak kanan dan kiri anak sudah berkembang dengan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Serrien, D. J (2020) yang menyatakan bahwa sinkronisasi dari kemampuan crossing midline dan koordinasi kedua sisi tubuh akan mempengaruhi kemampuan pemahaman ruang dan interaksi anak terhadap lingkungan.

Berikut adalah contoh cross midline movement yang kami lakukan di center :

Aktivitas bermain tepuk tangan sambil bernyanyi adalah aktivitas cross midline sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Pada aktivitas ini short term memory anak akan berkembang karena mereka harus mengingat gerakan tepuk apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana urutannya, pemahaman anak tentang tempo gerakan juga bisa dioptimalkan dengan aktivitas ini.

Modifikasi aktivitas lainnya adalah dengan melempar sandbag ke keranjang, tapi dengan pola cross midline, tangan kanan melempar ke keranjang di sisi kiri lalu tangan kiri melempar sandbag ke keranjang di sisi kanan.

Pola Infinity selain bisa dilakukan dengan tangan, bisa juga dilakukan dengan kaki yaitu Infinity Walk seperti yang biasa kami lakukan di center. Anak diminta berjalan dengan pola infinity namun pandangan tetap mengarah ke depan tengah. Aktifitas ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan Ocular Motion Control anak yang sangat berperan pada kemampuan membaca dan menulis. Biasanya anak akan diminta membaca tulisan yang dipegang oleh terapis sambil melakukan Infinity Walk.

Cross Midline Movement terjadi saat kita memindahkan sandbag dari tangan kanan ke kiri atau sebaliknya, dan juga saat menerima sandbag dari tangan teman pada sisi yang berlawanan. Modifikasi aktivitas ini bisa berbagai macam disesuaikan dengan kondisi anak. Video cara bermainnya bisa dilihat dibawah ini :

Penulis adalah Fisioterapis Anak di PSLC

Sumber:
- Serrien, D. J. O’Regan, L. 2020. The Development of Motor Planning Strategies in Children. European Journal of Developmental Psychology : University of Nottingham
- Ludlow, A. 2020. Midline Movement: The Positive Effects on Student Behavior in a Kindergarten Classroom. Dominican Scholar : Dominic University of California
- Harris, H.B, et. al. 2017. Impact of Coordinated-Bilateral Physical Activities on Attention and Concentration in School-Aged Children. BioMed Research International : USA
- Chen, J, et. al. 2021. Impact of Bilateral-coordinated Movement on Manipulative Score Competency in School Aged Children. Research Square